Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T)
yang menjadi salah satu program prioritas Presiden RI untuk peningkatan dan
pemerataan mutu pendidikan di daerah 3T setelah melalui beberapa tahap seleksi,
hari ini Rabu, (08/31/2016) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK)
Sumarna Surapranata resmi melepas guru SM-3T yang dilakukan secara daring atau
konferensi video langsung dari kantor Kemendikbud, yang terkoneksi ke beberapa
Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang menjadi tempat pelatihan
guru-guru tersebut.
Pada tahun ke-6 penyelenggaraan
SM-3T, Kemendikbud bekerjasama dengan LPTK melakukan seleksi tidak kurang dari
23 ribu sarjana pendidikan yang telah mendaftar, dan terpilih 3000 peserta yang
akan ditempatkan di 56 Kabupaten, 21 Provinsi, di Indonesia. Para guru tersebut
akan mengajar selama satu tahun dan menjadi ujung tombak kemajuan pendidikan di
daerah 3T.
Guru SM-3T sebelum penempatan di
daerah 3T, terlebih dahulu diberikan pelatihan Pra-Kondisi yang diselenggarakan
di 12 LPTK, yaitu: Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Padang,
Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas
Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Semarang,
Universitas Negeri Surabaya, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Negeri
Makassar, Universitas Gorontalo, dan Universitas Syiah Kuala. Selama 17 hari
mengikuti kegiatan Pra-Kondisi, mereka mendapatkan berbagai bekal akademik dan
non-akademik. Bekal akademik meliputi gerakan nasional revolusi mental,
pembekalan kurikulum 2013, kepemimpinan dan manajemen pendidikan sekolah, dan
perencanaan kegiatan tahunan. Sedangkan bekal non-akademik meliputi
keterampilan sosial kemasyarakatan, manajemen risiko, wawasan kebangsaan, dan
keterampilan untuk menghadapi hambatan dan ringtangan di daerah 3T.
Dengan adanya program SM-3T,
diharapkan dapat membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan pendidikan,
terutama kekurangan tenaga guru. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk
memberikan pengalaman pengabdian kepada para sarjana sehingga terbentuk sikap
profesional, cinta tanah air, dan memiliki jiwa pengabdian di dunia
pendidikan.
Pada kesempatan ini beberapa LPTK
menyampaikan laporan persiapan pelaksanaan program SM-3T. Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY) dalam konferensi video menyampaikan telah lolos wawancara
sebanyak 570 peserta. Para peserta tersebut diberikan pelatihan pra-kondisi
bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menumbuhkan ketahanan
mental, sehingga para peserta tersebut siap melaksanakan program dengan baik.
Para peserta tersebut akan bertugas di 10 kabupaten dan diberangkatkan pada
tanggal 3 September 2016.
Selain itu, Universitas Negeri
Makassar (UNM) menyampaikan peserta yang telah lolos pra-kondisi sebanyak 328
orang, dan akan ditempatkan di 6 kabupaten. Para peserta tersebut akan
diberangkatkan pada tanggal 5 dan 6 September 2016. Sedangkan Universitas
Negeri Gorontalo menyampaikan sebanyak 29 peserta akan berangkat ke daerah 3T.
Hari Kamis tanggal 1 September 2016 beberapa peserta SM-3T dari Universitas
Negeri Gorontalo akan diberangkatkan ke Berau Kalimantan Timur.
Pada kesempatan ini, Kemendikbud
juga memberikan Pembekalan Wawasan Kebangsaan kepada Guru dan Tenaga
Kependidikan yang akan dikirim ke Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Pembukaan pemberian pembekalan tersebut dibuka langsung oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, hari ini, di kantor Kemendikbud,
Senayan, Jakarta, dihadiri oleh 506 orang terdiri atas 35 guru TK, 171 guru SD,
100 guru SMP, 40 guru SMA, 30 guru SMK, 4 guru SLB, dan 20 guru untuk Sekolah
Satu Atap serta 56 Kepala Sekolah, 41 Pengawas Sekolah, dan 8 orang Pendamping
dari Dinas Pendidikan, mewakili 19 kecamatan di Kabupaten Poso.
Kegiatan pembekalan wawasan
kebangsaan bagi guru dan tenaga kependidikan Kabupaten Poso bertujuan membangun
wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air dan bangsa bagi guru dan tenaga
kependidikan, menumbuhkan motivasi untuk selalu belajar dan meningkatkan
kompetensinya sebagai guru dan tenaga kependidikan yang berintegritas.
Kegiatan ini akan berlangsung di
Jakarta mulai tanggal 30 Agustus s.d. 5 September 2016. Para peserta tersebut
sebelum diberangkatkan ke Kabupaten Poso akan menerima pembekalan materi dari
beberapa narasumber yang berasal dari Staf Ahli Mendikbud, perguruan tinggi,
praktisi pendidikan, politisi, dan budayawan. Narasumber tersebut yakni Anies
Baswedan, Ari Budiman, Baedhowi, Fasli Djalal, Ferdiansyah, Furqon, Syawal
Gultom, Noor Rochman Hadjam, dan Tim dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kemendikbud.
Materi yang diberikan terkait dengan
proses pembelajaran dan pembangunan karakter, yang meliputi materi tentang
kebijakan peningkatan kompetensi guru, apresiasi wawasan kebangsaan, peace
education and pedagogical alternative, merajut tenun kebangsaan, guru dan
keamanan, pengelolaan sekolah/kelas, guru dan tenaga kependidikan yang
berintegritas, cinta tanah air dan bangsa, keberagaman dalam proses pendidikan,
proses pembelajaran kurikulum 2013, dan wisata edukasi ke taman mini dan Planetarium.
Sumber : www.kemdikbud.go.id